Berdetak jari-jemari ini menekan keyboard. Bergema merdu alunan ayat suci al-Quran yang dialunkan oleh Sheikh Masyari Al-Afasy menelusuri speaker laptop. Hmm, alunan yang memecahkan suasana sepi dan membawa ketenangan kepada jiwa yang resah diamuk oleh keserabutan bumi akhir usia, “Ah, alangkah indahnya jika ketenangan ini berterusan sehingga ke akhir hayat…”. Namun, hakikat kehidupan dunia tidak akan membenarkannya. Alhamdulillah, syukur kehadratMu ya Allah. Walaupun nikmat ini sementara, aku tetap bersyukur. “Huh…”, keluh hatiku seketika. Terngiang-ngiang di anak telingaku jeritan dan tangisan anak-anak Palestin yang dihambat ketakutan di tanah air mereka sendiri. Hari-hari disajikan oleh peluru-peluru buta dan bom yang dapat membunuh jiwa dalam sekelip mata . Segenap sudut menyaksikan kanak-kanak yang berusia sekitar 5-6 tahun merintih akan kehilangan orang tua tersayang.
Adakah jiwa aku siap untuk berhadapan dengan musibah seperti mereka?. Bergenang air mata ini membayangkan penderitaan yang sangat hebat yang diberikan Allah kepada mereka. Walaupun ujian yang aku hadapi tidak seberat ujian Palestina, namun aku selalu tertewas dek sang nafsu dan syaitan iblis laknatullah. Kelam hati ini bergelumang dengan dosa dan noda” Ya Allah, masihkah ada ruang untuk hambaMu ini memohon keampunan ?”, Sesungguhnya Allah itu Maha Pengambun lagi Maha Mengasihani…
No comments:
Post a Comment